Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti, memberikan dukungan langsung terhadap pelaksanaan yadnya yang juga dirangkaikan dengan Manusa Yadnya seperti Ngangkid, Mepetik, dan Mepandes.
Kuta persindonesia.com , 24 September 2025 – Wujud pelestarian adat dan spiritualitas kembali ditunjukkan oleh masyarakat Desa Adat Kedonganan, melalui pelaksanaan Karya Dewa Yadnya Ngelinggihang dan Padudusan Alit yang berlangsung di Merajan Gede Pratisentana Penyarikan Dalem Kedonganan. Hadir dalam upacara tersebut, Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti, memberikan dukungan langsung terhadap pelaksanaan yadnya yang juga dirangkaikan dengan Manusa Yadnya seperti Ngangkid, Mepetik, dan Mepandes.
Upacara sakral ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Made Karang dari Griya Karang Tampakgangsul, Denpasar, dan menjadi momentum penting bagi warga untuk memperkuat ikatan spiritual dan kebersamaan antar-generasi.
Dalam kesempatan tersebut, Gusti Anom Gumanti mendampingi Wakil Bupati Badung I Ketut Bagus Alit Sucipta dan Ny. Yunita Alit Sucipta. Ia menyampaikan apresiasi atas kekompakan krama dan semangat gotong royong dalam menjaga warisan budaya Bali yang luhur. “Sebagai lembaga legislatif, kami sangat mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dalam upacara yadnya seperti ini. Ini bukan hanya tentang keagamaan, tetapi juga penguatan identitas budaya kita. DPRD Badung akan selalu mendukung setiap kegiatan adat yang memperkuat jati diri masyarakat,” ujarnya.
Gusti Anom Gumanti juga mengajak generasi muda untuk tidak hanya hadir dalam kegiatan adat, tetapi juga terlibat aktif dalam memahami makna filosofi di balik setiap upacara. Ia menegaskan bahwa pelestarian budaya harus berjalan beriringan dengan pembangunan fisik dan ekonomi.
Turut hadir dalam acara ini, Camat Kuta D. Ngurah Bayudhewa, Lurah Kedonganan Kadek Laksana, Ketua LPM Kelurahan Kedonganan, serta tokoh masyarakat dan pratisentana setempat.
@tim