Ketua Komisi IV DPRD Badung, I Nyoman Graha Wicaksana, didampingi Wakil Ketua Made Suwardana, serta anggota komisi lainnya, Ni Luh Putu Sekarini dan I Gede Suraharja.
Badung persindonesia.com, 8 Oktober 2025 — Komisi IV DPRD Kabupaten Badung melaksanakan Kunjungan Kerja Lapangan (KKL) ke RSUD Giri Asih di Jalan Ciung Wanara Nomor 5, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal. Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung kondisi rumah sakit yang hingga kini belum dapat beroperasi secara penuh.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Badung, I Nyoman Graha Wicaksana, didampingi Wakil Ketua Made Suwardana, serta anggota komisi lainnya, Ni Luh Putu Sekarini dan I Gede Suraharja. Turut hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Camat Abiansemal, Perbekel Desa Blahkiuh, dan sejumlah undangan dari instansi terkait.
Dalam peninjauan tersebut, Graha Wicaksana menjelaskan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam persoalan yang menghambat operasional RSUD Giri Asih, meskipun struktur manajemen baru telah dibentuk sejak 1 September 2025. “Kami ingin memahami kendala yang dihadapi pihak rumah sakit. Salah satu isu utama adalah status lahan yang masih berupa izin pakai milik Pemerintah Provinsi Bali. Hal ini berpengaruh terhadap izin operasional dan proses akreditasi rumah sakit,” ujar Graha Wicaksana.
Pihaknya berharap agar Pemerintah Kabupaten Badung bersama DPRD segera mengupayakan hibah lahan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemkab Badung, sehingga rumah sakit dapat memiliki dasar hukum kepemilikan yang jelas dan tidak perlu memperpanjang izin pakai secara berkala.
Selain persoalan lahan, Komisi IV juga menyoroti kebutuhan sarana pendukung seperti pendingin ruangan (AC) dan genset yang dinilai mendesak untuk mendukung pelayanan medis dasar. “Kami akan mengusulkan agar kebutuhan prioritas ini masuk dalam perubahan anggaran tahun 2025, sehingga RSUD Giri Asih dapat mulai membuka pelayanan, setidaknya untuk Unit Gawat Darurat (UGD),” tambahnya.
Graha Wicaksana menegaskan, DPRD sebagai lembaga pengawas dan penganggaran akan terus mendorong percepatan operasional rumah sakit agar masyarakat Abiansemal segera mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.
Sementara itu, Direktur RSUD Giri Asih, Ni Luh Ketut Ayu Ratnawati, M.Kes., mengungkapkan bahwa pihaknya masih dalam tahap penyelesaian berbagai persyaratan administrasi dan teknis sebelum rumah sakit dapat beroperasi. “Kami masih menunggu proses hibah lahan dari Pemerintah Provinsi. Saat ini, status tanah baru berupa surat pinjam pakai. Setelah dokumen tersebut selesai, kami bisa mengurus izin lingkungan ke DLHK, lalu SLF ke Dinas PUPR, dan terakhir izin operasional di DPMPTSP,” jelas Ayu Ratnawati.
Ia menambahkan, pihak rumah sakit terus melengkapi sarana prasarana seperti genset, AC, dan perlengkapan ruang perawatan agar dapat segera membuka layanan darurat pada akhir tahun ini. “Target kami, layanan UGD bisa dibuka pada akhir 2025. Setelah itu, kami akan fokus pada proses akreditasi dan pengajuan kerja sama dengan BPJS Kesehatan agar tahun 2026 RSUD Giri Asih dapat melayani pasien peserta BPJS secara penuh,” paparnya.
Dengan adanya komitmen dari DPRD dan dukungan Pemerintah Kabupaten Badung, diharapkan seluruh kendala administratif dan teknis dapat segera diselesaikan sehingga RSUD Giri Asih dapat beroperasi optimal dalam waktu dekat.
@red