Bupati dan Wabup Badung Hadiri Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya di Desa Adat Sempidi

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Badung I Ketut Bagus Alit Sucipta ikut mendoakan jalannya karya.

 

Badung persindonesia.com, 7 Oktober 2025 — Suasana khidmat dan penuh makna spiritual menyelimuti pelaksanaan Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya di Wantilan Desa Adat Sempidi, Kecamatan Mengwi. Upacara sakral yang digelar setiap lima tahun sekali ini dihadiri langsung oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Badung I Ketut Bagus Alit Sucipta, yang turut nodya (menyaksikan dan ikut mendoakan) jalannya karya.

Upacara dipuput oleh Ida Pedanda Griya Gede Tegeha Sempidi dan dihadiri pula oleh anggota DPD RI I Komang Merta Jiwa, anggota DPRD Badung I Nyoman Satria dan I Made Yudana, Ketua TP PKK Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, Camat Mengwi, Lurah Sempidi, Bendesa Adat Sempidi I Gusti Ngurah Martana, serta tokoh-tokoh masyarakat dan warga setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Badung menyalurkan bantuan dana upakara sebesar Rp700 juta sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan yadnya yang menjadi wujud pelestarian adat, budaya, dan keagamaan masyarakat Bali.

Dalam sembrama wacana-nya, Bupati Adi Arnawa menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap semangat warga Desa Adat Sempidi yang dengan penuh gotong royong menyelenggarakan yadnya besar ini. “Saya merasa bangga bisa hadir dan ikut mendoakan agar karya ini berjalan lancar serta membawa kesejahteraan bagi seluruh krama. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberikan kerahayuan dan kesuksesan bagi kita semua,” ujarnya.

Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kekompakan dalam setiap pelaksanaan yadnya. “Nilai-nilai kebersamaan dan rasa tulus ikhlas adalah kekuatan utama kita. Mari tetap menjaga semangat sagilik saguluk salunglung sabayantaka dalam setiap kegiatan adat,” imbuhnya.

Sementara itu, Bendesa Adat Sempidi I Gusti Ngurah Martana menyampaikan bahwa karya ini merupakan pelaksanaan yang ke-12 kalinya di desa tersebut. Adapun rangkaian yadnya telah dimulai sejak 23 Juli 2025, melibatkan berbagai upacara seperti 161 sawa nyekah, 125 metatah, 82 menek kelih, 43 mepetik, 26 warak keturon, 12 ngelungah, 12 ngelangkir, dan 5 ngaben. Puncak upacara akan digelar pada 9 Oktober 2025, ditandai dengan upacara nyegara gunung dan nganyut sekah tunggal.

Melalui karya ini, masyarakat Desa Adat Sempidi menunjukkan komitmennya untuk terus menjaga keseimbangan antara kehidupan spiritual dan sosial, sekaligus memperkuat nilai-nilai budaya warisan leluhur.

@tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *