Wayan Puspa Negara, ST.,M.Si
Badung persindonesia.com – Bandara perlu mitigasi kelistrikan.
Sangat tidak elok dan parah sebagai bandara internasional, mengalami black out yg dapat menurunkan citra pariwisata Bali.
Black out Bandara Ngurah Rai lebih dari Sejam jumat 10 oktober 2025, sangat tidak elok, parah & dapat menurunkan citra pariwisata Bali. Kejadian ini adalah black out yang kedua ditahun 2025 setelah black out Bali di tanggal 2 Mei 2025 lalu yang berdampak pada bandara, kejadian ini telah menganggu jadwal penerbangan dan menunjukkan kurang adanya Mitigasi kelistrikan.
Dimana mana bandara International tidak ada cerita mati listrik lebih dari sejam, bahwa S.O.P. mitigasi harus sudah ready karena Airport adalah Object vital, mati listrik dalam durasi yang lama berpotensi pada gangguan pelayanan baik pada system digitalisasi, maupun berpotensi ancaman sabotase, penyelundupan, hingga teroris yang membahayakan, semoga tidak terjadi, meskipun saya percaya bahwa bandara Ngurah Rai memiliki daya dukung keamanan yang sangat baik, karena adanya sarana prasarana keamanan yang baik spt Polres Bandara, Bea cukai, imigrasi dan security yg profesional.
Namun demikian Pertanyaan yang muncul adalah Kenapa sekelas Airport International bisa mati listrik apakah pihak pengelola bandara tidak punya Genzet yang sekian detik bisa hidup, oleh karena itu perlu ada introspeksi, koreksi & evaluasi.
Bahwa informasi tentang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengalami gangguan listrik yang menyebabkan blackout (padam listrik) pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 18.13 Wita dan berlangsung selama lebih dari satu jam.
Aliran listrik diketahui kembali normal pada pukul 19.18 Wita setelah tim teknis melakukan penelusuran dan penanganan.
Atas peristiwa tersebut beberapa layanan penumpang mengalami penyesuaian, yakni proses check in untuk beberapa saat dilakukan secara manual. Saya amat mendukung management bandara ngurah rai untuk selalu firm dalam perforna yang baik, dimana pelayanan & pergerakan penumpang selaku meningkat tiap tahun
Pada tahun 2025 ini, Bandara Ngurah Rai melayani penumpang dengan jumlah yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, terutama di bulan-bulan puncak liburan seperti Juli dan Agustus. Bandara ini melayani total sekitar 7,24 juta penumpang pada Januari-April 2025, 11,4 juta penumpang pada semester pertama, dan 2,3 juta pada Agustus 2025. Sebagian besar penumpang adalah internasional (sekitar 63%), dengan rute tujuan tersibuk seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Melbourne.
Untuk itu management bandara agar segera melakukan evaluasi atas sistem kelistrikan dan sdm nya, sekaligus kepada management Bandara ngurah rai saya berharap tingkatkan sense of belonging & responsibility, karena kejadian ini berpotensi menurunkan citra pariwisata Bali.
Disisi lain negara negara pesaing kita terus berupaya meningkatkan failitas, pelayanan bandara untuk selalu upgrade tentang keamanan & kenyamanan.
Penulis : Puspa negara, ketua fraksi Gerindra DPRD Badung.