Kapolda Bali Hadiri Kolaborasi Sinergis Polda Bali dengan Media

Denpasar – Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., hadiri Kolaborasi sinergis Polda Bali dengan media untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif, acara berlangsung di gedung PRG Polda Bali, jumat (18/06/2021).

Pada kesemoatan tersebut, Kapolda Bali didampingi Waka Polda Bali Brigjen Pol Drs. I Ketut Suardana, M.Si., Irwasda, Karoops, Karorena, Dirreskrimum, Dirreskrimsus, Dirresnarkoba, Dirbinmas, Dirlantas, Dirpolairud, Dirsamapta, Dirpamobvit, Kabidhumas, Kabidpropam, serta Dansatbrimob Polda Bali, turut Hadir Kapolres/ta jajaran Polda Bali melalui zoommeting dari wilayah masing-masing.

Dari media hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi Penyiaran Provinsi Bali made sunarsa, Kepala LPP TVRI Bali Drs. cahyono budi sulistyo, Kepala Stasiun RRI Denpasar Wahono, S.I.P., Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Bali Dwikora putra, Direktur Bali TV I Nyoman Sugiarta, serta Para Ketua, Direktur dan pimpinan Media seluruh Bali.

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada para Ketua, Direktur dan Pimpinan media se-Bali.

Meskipun kegiatan saat ini dilaksanakan di tengah pandemi, semoga dapat mempererat
hubungan baik yang sudah terjalin selama ini antara Polri dengan rekan-rekan dari media
sekalian dalam membangun situasi kamtibmas yang kondusif.

Pada masa pandemi situasi
kambtibmas sangat dipengaruhi oleh dampak dari jumlah terpaparnya masyarakat Bali dari covid-19, serta kesadaran masyarakat terhadap keharusan perubahan prilaku
masyarakat dalam menyikapi pandemi global 5 ini.

Situsai saat ini harus disadari bahwa keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi, atau yang sering kita kenal dengan sebutan “ salus populi suprema lex esto”.

Para hadirin yang saya hormati, bila melihat dari kondisi pandemi saat ini, bahwa penyebaran covid-19 di provinsi Bali telah menunjukkan penurunan dan ini tidak terlepas
dari kepatuhan masyakarat terhadap
penerapan prokes yang membaik serta percepatan vaksinasi di wilayah Bali.

Ditambah dengan pembentukan posko-posko PPKM oleh polri dan masyarakat yang bertugas sebagai testing, tracing dan treatment, tentunya hasil yang didapat saat ini merupakan kerja keras semua pihak termasuk media.

Demi mempercepat ekonomi nasional khususnya ekonomi Provinsi Bali kembali pulih, berdasarkan catatan perkembangan perekonomian selama wabah pandemi covid 19.

Kategori-kategori usaha dilapangan yang paling erat kaitannya dengan sektor pariwisata menjadi sektor yang terdampak paling parah, pengetatan mobilitas penduduk
yang dianggap sebagai salah satu cara utama mencegah penularan, menjadi suatu kebijakan yang sangat bertolak belakang dengan aktivitas kepariwisataan khususnya di Bali.

Bila dilihat pada tahun 2019, dimana bali mendapat predikat ke-2 penyumbang devisa
nasional pada bidang pariwisata, dengan kontribusi tertiggi sebesar 75 triliun atau 28,9% dari total devisa nasional, kondisi ini
berbading sangat jauh dengan tahun 2021.

Berdasarkan dengan perbandingan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (years-on years), kunjungan wisatawan manca negara triwulan I 2021 tercatat turun drastis dengan jumlah hampir -99,99% sehingga
berdampak pada penurunan drastis di devisa nasional.

Kondisi ini tentu memerlukan berbagai penyesuaian dan perubahan prilaku serta
tata cara dalam upaya menyelenggarakan
berbagai kegiatan, termasuk kegiatan di
bidang pariwisata, perubahan tersebut ditindak lanjuti dengan implementasi
pariwisata yang mewajibkan memenuhi persyaratan CHSE, dimana Bali saat ini adalah
salah satu Provinsi dengan peringkat implementasi CHSE tertinggi di indonesia.

Kapolda Bali juga menyampaikan saat ini dengan adanya vaksin covid-19, menjadikan harapan baru untuk bisa mewujudkan perbaikan pada situasi pandemi.

Dampak pandemi sampai saat ini memberikan dampak buruk bagi Bali terutama masyarakat disektor pariwisata, seperti adanya karyawan yang dirumahkan mencapai jumlah 79.100 orang dan 3.300 orang yang di PHK.
serta dari total jumlah restoran 1.533, terdapat 435 restoran yang sudah tutup.

Serbuan vaksinasi saat ini menjadi salah satu upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi
serta pariwisata, secara keseluruhan masyarakat Bali telah menggunakan vaksin sebanyak 2.435.769 dosis, ini berdasarkan data dari kementerian kesehatan bahwa total sasaran yang tervaksin sampai dengan vaksin tahap kedua sebanyak 715.915 dan sudah terealisasi sebanyak 691.231 atau sebesar 97%.

Terimakasih kepada seluruh media, yang sudah membantu melaksanakan sosialisasi
kepada masyakarat umum sehingga tidak ragu dan dapat meyakinkan masyarakat dalam melaksanakan vaksinasi sebagai upaya
pemerintah membentuk herd immunity (kekebalan kelompok).

Pada awal pelaksanaan vaksin yang
dilakukan oleh pemerintah, Bali menjadi prioritas utama untuk pelaksanaan vaksin,
dimana ditetapkan tiga wilayah yang menjadi prioritas sebagai upaya pemerintah untuk
menjadikan wilayah Sanur, Ubud dan Nusadua sebagai wilayah free covid coridor.

Kita semua tahu bahwa wacana pemerintah untuk Bali dalam membangkitkan sektor pariwisata sudah sangat maksimal sejak pertengahan tahun 2020, dimana Bali akan dijadikan contoh untuk membuka kembali kunjungan wisatawan manca negara, namun rencana tersebut belum bisa terlaksana karena adanya trend peningkatan terkonfirmasi vovid-19, serta belum datangnya vaksin covid-19 saat itu.

Kemudian wacana tersebut dimunculkan kembali pada awal tahun 2021 dimana vaksin
sudah mulai hadir di indonesia, namun upaya tersebut kembali diundur dikarenakan
meningkatnya terkonfirmasi covid-19 akibat dampak dari libur panjang natal dan tahun baru.

Dan saat ini wacana membuka pariwisata Bali kembali diprioritaskan sehingga saya
berharap dukungan dari semua pihak terutama media untuk membantu meyakinkan semua pihak termasuk dunia Internasional bahwa Bali aman untuk dikunjungi.

Dalam rangka membangkitkan kembali dunia pariwisata Bali tentu tidak bisa dilaksanakan
secara parsial, karena perlu ada dukungan dari semua pihak termasuk peran insan media
yang ada di Bali.

Saya Kapolda Bali sangat berharap bantuan dari media yang ada di Bali untuk membantu mendukung serta mensosialisasikan kepada masyarakat Bali tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang harus tetap wajib jalankan dalam kehidupan sehari hari.

Karena berdasarkan data dari Kemenparekraf RI, bahwa sebanyak 1.006 pelaku usaha di bidang pariwisata telah terdaftar dan tersertifikasi CHSE (Clean,
Health Safety and Environment Sustainability), tentu upaya dari pelaku pariwisata ini merupakan langkah yang sangt positif untuk meyakinkan semua pihak bahwa mereka menyiapkan fasilitas wisata yang aman dan sehat untuk dinikmati oleh wisatawan yang akan berkunjung.

Namun kelemahannya adalah upaya ini belum terpublikasi dengan baik kepada dunia luar, untuk mempublikasikan ini tentu diperlukan peran serta secara langsung dari media untuk mensosialisasikan upaya tersebut, guna membantu sektor pariwisata dalam menyampaikan serta meyakinkan kepada dunia Internasional bahwa sektor pariwisata Bali telah menerapkan protokol kesehatan dengan sangat baik.

Kita tidak memungkiri bahwa beberapa pengunjung baik dari domestik maupun
warga negara asing yang berada di Bali,
masih ditemukan adanya pelanggaran dalam menerapkan 6 M (prokes) yang kemudian menjadi viral di media sosial maupun di pemberitaan publik, hal ini menjadi penilaian negatif yang akan menurunkan keyakinan masyarakat luar terhadap upaya Bali untuk membuka kembali pariwisata.

Untuk menghindari penilaian negatif, tentu tidak terlepas dari peran media
untuk membantu melakukan counter opini, sehingga beberapa pelanggaran
tersebut tidak dinilai secara general
bahwa semua tempat wisata di Bali tidak menerapkan protokol kesehatan.

Saya mengajak kepada seluruh media untuk mendukung upaya pemerintah, dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata di
Bali dengan cara mempublikasikan hal-hal yang positif dibidang pariwisata dan juga
membantu mendorong pelaku pariwisata ataupun masyarkat yang belum maksimal
dalam menerapkan protokol kesehatan.

Karena tanpa media sebagai sarana publikasi pariwisata Bali, maka kebangkitan Bali dibidang pariwisata tidak akan dapat dicapai
dalam waktu dekat, bantu kami bekerja bersama-sama untuk menyampaikan hal yang
positif namun dan tetap melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap situasi yang belum sesuai dengan aturan.

Saya juga berharap jangan jadikan segelintir
perbuatan masyarakat yang belum taat prokes justru menjadi sebuah ”good news” namun
bangunlah pemberitaan yang mampu merubah prilaku masyarakat menjadi taat prokes sehingga pariwisata Bali dapat dinilai dan diyakini oleh masyarakat luar sudah siap untuk dikunjungi para wisatawan.

Sedangkan di bidang keamanan Bali, tentu tanggung jawab Polda Bali dan seluruh
lapisan masyarakat, dimana kami berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan
pemanfaatan teknologi informasi, yang salah satunya dengan mengoptimalkan layanan tunggal kepolisian “110” untuk
menampung berbagai permasalahan
termasuk permasalahan covid-19 sebagai bentuk quick response polri kepada masyarakat.

Saya yakin dengan bekerjasama dan bantuan dari media, kita pasti mampu mewujudkan Bali yang kondusif baik dari sisi Kamtibmas maupun kondusifitas dari pandemi covid-19, yang penyebarannya masih bisa kita kendalikan dengan baik.

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., juga berharap agar kita bersama-sama untuk mewujudkan apa yang diharapkan oleh masyarakat Bali dan juga harapan Presiden Indonesia yang disampaikan pada saat pembukaan pesta kesenian Bali ke-43 yaitu “kita tunjukkan pada Dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi”.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga
upaya kita semua mendapatkan jalan terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang
Widi Wasa untuk “Bali aman dari kejahatan dan Bali aman untuk wisatawan”, tutup Kapolda Bali. (tudarma/pid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *