“Untuk Pertama Kali, Praktek Pelatihan Barista BLK NURUT TAQWA Sebagai Unggulan SMK”
Bondowoso, Persindonesia – Dulu, beberapa tahun yang lalu mungkin tidak ada orang yang bercita-cita menjadi penyeduh kopi. Bahkan kata-kata tukang kopi hanya ditujukan pada penjaja kopi instan di warung atau yang berkeliling dengan sepeda.
Kini, penyeduh kopi mencuat jadi pekerjaan yang diimpikan banyak orang. Untuk memoles citranya, tukang kopi lebih sering disebut barista–menurut kamus Merriam-Webster berarti seseorang yang membuat dan menyajikan kopi dan minuman berbasis kopi.
Dengan skill sebagai barista, dapat meraih impian pekerjaan di Resto dan Cafe Terkenal dan bahkan dapat mandiri membangun Cafe sendiri yang lebih dikenal UKM Wirausaha.
Seperti halnya, di Bondowoso sendiri banyak berjamur Cafe Cafe tempat nongkrong spesial Ngopi, karena Bondowoso sendiri adalah penghasil kopi dan mendapat julukan Bondowoso Republik Kopi.
Era tersebut menjadi inisiasi KH Barri Sahlawi Zain,M.Si , melalui BLK SMK yang lebih menjurus kepada Teknologi Pengelolaan Hasil Tanaman Kopi Nurut Taqwa Vocational School di Cermee, Bondowoso.
“Saat ini, SMK Nurut Taqwa mengadakan pelatihan Praktek Barista di BLK dan antusias kami, melahirkan generasi mandiri yang memiliki skill yang handal di dunia Barista“, tutur Sahlawi, yang juga Anggota DPRD Bondowoso. (30/06)
“Untuk lebih meningkatkan ke basis industrial manufaktur kami bekerjasama dengan Rumah Kopi Institute dan berinisiatif membangun bersama dalam rencana kedepan Kedai Kopi Santri“, pungkas Sahlawi geopark.
Yang diharapkan dari sosok Kyai Muda yang selalu bersahaja dan sederhana, (Sahlawi : red) kelak SDM lulusan SMK Nurut Taqwa akan mampu mendukung destinasi wisata kuliner yang saat ini Bondowoso menjadi salah satu geopark
Bondowoso yang dikenal dengan Republik Kopinya, membuat Era Milenial lebih positif membangun, dapat dilihat dengan menjamurnya cafe – cafe yang sangat keren dan gaul di Bondowoso. (Agam)
