Babinsa Gotong Royong Bareng Warga Subak Jegu Penebel

Tabanan (persindonesia.com) –  Kemanunggalan TNI-Rakyat salah satu upaya yang harus terus dibangun untuk menciptakan Ruang Alat dan Kondisi Juang yang tangguh dalam rangka mewujudkan Sistem pertahanan rakyat semesta.

Apkowil (Aparat Komando Kewilayahan) dalam melaksanakan Binter (Pembinaan Teritorial) berperan aktif untuk meningkatkan potensi pertahanan didarat dengan metode bhakti TNI, Ketahanan Wilayah dan Komunikasi Sosial.

Aparat Babinsa sebagai ujung tombak satuan komando kewilayahan senantiasa berada ditengah-tengah masyarakat untuk mengetahui permasalahan dan kesulitan masyarakat diwilayahnya dan bersama-sama melaksanakan musyawarah, gotongroyong secara kekeluargaan dan bermanfaat untuk mencari solusi terbaik dari setiap permasalahan yang ada.

Kegiatan Babinsa ditengah-tengah masyarakat dapat dilihat salah satunya dari kegiatan Babinsa di Wilayah binaannya seperti Babinsa Desa Jegu Ramil 1619-08/Penebel Serka I Made Duduk saat melaksanakan gotongroyong karya bhakti bersama masyarakat diwilayahnya untuk melaksanakan pembersihan di Subak Desa Jegu dalam rangka persiapan Upacara Nangluk Merana (penanggulangan hama pertanian) yang rencana akan dilaksanakan (4/12) mendatang, pada Kamis (25/11/2021)

Kegiatan dihadiri oleh Bendesa Adat Jegu, Pekaseh Subak Jegu, Yayasan B-RIPER ( Bakti Ring Pertiwi ), Anggota DKLH Tabanan, Kapelwil Desa Jegu, LPM Desa Jegu dan Warga Subak Desa Jegu.

Menurut Babinsa Serka I Made Duduk Kegiatan pembersihan di subak Desa Jegu ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan Upacara Nangluk Merana (Penanggulangan hama pertanian) yang rencananya akan dilaksanakan 4 Desember mendatang, karena selama ini pertanian petani disubak ini sering diganggu hama sehingga perlu dilakukan Upacara Nangluk Merana sesuai dengan budaya dan keyakinan masyarakat setempat yang sudah ada secara turun temurun, jelasnya.

Dirinya bersama Bhabinkamtibmas dan perangkat Desa dan Adat senantiasa siap mendukung kegiatan tersebut sehingga diharapkan dapat mengurangi kesulitan para petani, tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *