Tangerang Selatan,Persindonesia.com–Pemasangan Reklame berukuran besar di jalan perapatan lampu merah dilatinos Kota Tangerang Selatan mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K 3) yang berpotensi membahayakan pejalan kaki dan pengendara bermotor serta pegawai reklame.
Tampak di lokasi pengerjaan para pekerja tidak di lengkapi helm, sabuk, rompi dan sepatu Septi, selain itu tempat lingkungan pengerjaan tidak di pasang rambu peringatan serta penyekat yang berpotensi membahayakan penguna jalan .
Hamid salah satu pengguna jalan mengatakan, merasa sedikit terganggu dengan pengerjaan reklame tersebut lantaran pentalan api las yang membuatnya takut.
“Ya sedikit takut siih, watirnya kita lagi lengah pentalan tersebut kena kita, apa lagi kalau kita bawa kendaraan,” kata Hamid saat di mintai tanggapanya ketika sedang melewati lokasi tersebut.
Andry seorang praktisi kontruksi ketika di minta pendapatnya mengatakan , bahwa seharusnya pihak pelaksana kontruksi melengkapi K3 untuk menjaga keselamatan pegawai dan lingkungan sekitar pengerjaan.
” Mestinya sebelum pelaksanaan pasang garis pengaman dulu dong, pasang penyekat biar tidak ada yang melewati garis aman, apalagi itu pinggir jalan raya jangan sampai mengganggu pengguna jalan,”
Andry meminta pemerintah untuk turun tangan agar proses pengerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam pelaksanaan pengerjaan kontruksi.
“Pemerintah OPD terkait harus turun tangan ,pastinya dalam dokumen perizinan dia buat pernyataan yang menjamin keselamatan saat proses pengerjaan dan ketika Reklame itu sudah jadi,jika itu tidak di laksanakan sama saja dia melanggar kesepakatan yang di buat,”
Andri meminta pada pemerintah terkait, untuk menghentikan sementara pembangunan sampai pelaksana kontruksi melengkapi persyaratan KE.
“Kalau menurut saya pihak terkait hentikan dulu pengerjaan reklame tersebut sampai dia memenuhi K3 kalau sudah aman baru di lanjutkan pengerjaannya”.(nur/yu)
