Kabar Baik Untuk Warga Pebuahan, Penanganan Abrasi Akan Ditangani Tahun 2024 dengan Anggaran 50 M

Persindonesia.com Jembrana – Kabar baik untuk warga Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana yang bertahun-tahun terkena abrasi. Dalam hal tersebut pemerintah daerah Kabupaten Jembrana tidak bisa berbuat apa-apa lantaran keputusan semua berada di Kementerian PUPR. 

Bertepatan dengan adanya revitalisasi Pasar Umum Negara, Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Jembrana yang diterima langsung. Bupati Jembrana I Nengah Tamba. 

Saat dikonfirmasi Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, hal ini merupakan berita baik yang ditunggu warga Banjar Pebuahan, di Tahun 2024 sesuai keputusan dari Kementrian dipastikan bisa berjalan. “Kita juga tadi sudah melihat pagu yang dianggarkan untuk pengerjaan abrasi sekitar hampir Rp. 50 miliar di jarak 1,9 kilometer, mohon doa restu terus, ini akan saya terus kawal sehingga akhirnya proyek revitalisasi berjalan lancar dan juga di tahun 2024 proyek abrasi di Pantai Pebuahan bisa berjalan,” harapanya. Jumat (8/9/2023)

Sabar dan Fokus, Kunci Keberhasilan Revitalisasi Pasar, Paguyuban Nyatakan Dukungan 

Ditempat yang sama Direktur Bina Teknik SDA Kementerian PUPR, Muhammad Rizal menuturkan, secara umum untuk penanganan abrasi di Bali khususnya Jembrana direncanakan tahun 2024 mendatang. Di Jembrana adalah di pesisir Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru. 

Menurut data yang dipaparkan, di Bali terdapat 633,35 kilometer panjang garis pantai. Dari jumlah tersebut yang mengalami abrasi sepanjang 215,82 kilometer dan yang sudah tertangani baru 122,14 kilometer. Sehingga yang perlu penanganan sepanjang 93,67 kilometer. 

Khusus untuk di Jembrana, dari panjang garis pantai 87,173 kilometer, yang mengalami abrasi sepanjang 21,86 kilometer dan sudah tertangani 8,93 kilometer. Sehingga panjang pantai yang belum ditangani sepanjang 12,92 kilometer.

Mewakili Jembrana, Bupati Tamba Dukung Penuh Desa Warnasari dalam Program Desa Cantik

“Rencananya pantai Pebuahan bakal dilakukan pembangunan revetment sepanjang 1,9 kilometer dengan pagu anggaran hampir Rp50 Miliar,” ungkapnya.

Sebelumnya penuturan Perbekel Banyubiru, I Komang Yuhartono dihadapan DPR RI dan Kementerian PUPR mengatakan, warga pesisir di Banjar Pebuahan sudah diterjang abrasi sejak tahun 2011 dan yang paling parah tepatnya di tahun 2014. “Sejak saat itu, kami bersama pemerintah kabupaten sudah melakukan penanganan sementara namun kondisi alam tak memungkinkan lagi,” ujarnya.

ia menerangkan, akibat abrasi tersebut sedikitnya ada sekitar 240 KK lebih yang terdampak. selain itu wisata kuliner yang terkenal sampai keluar Bali warung lesehan ikan bakar Pebuahan juga hilang. “Setiap malam di Purnama dan Tilem kami selalu was was. Tapi kami standby jika dihubungi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau melaporkan kejadian,” terangnya.

Kepala UPTD PPD Samsat Balaraja M.Ali Hanafiah Bantah Tudingan Adanya Pungli

Yuhartono berharap, dengan kehadiran Komisi IV DPR RI serta Kementerian PUPR diharapkan wilayah pesisir Pebuahan yang terdampak abrasi bisa diberikan bantuan dengan pembangunan revetment. “Kami harap bisa segera diperbaiki, agar warga kami tidak was-was lagi ketika terjadi air pasang,” harapnya. Sur

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *