Ditinggal Istri Punya 2 Anak dan Sakit Menahun, Yogi Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Persindonesia.com Jembrana – Korban yang gantung diri dipinggir sungai Banjar Baler Bale Agung, tepatnya di sebelah Selatan Jembatan Desa Mendoyo Dangintukad, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, ternyata merupakan warga Banjar Dauh Pangkung Jangu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo. Kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat (15/9/2023) sekira pukul 08.45 wita

menurut informasi korban bernama I Putu Yogi Darma Putra (30). Keseharian korban sebagai tukang potong kayu. Menurut keluarga korban, korban mengidap penyakit epilepsi. Korban meninggalkan 2 orang anak dan karena ekonomi korban ditinggalkan oleh istrinya. Korban diketahui beberapa kali ingin bunuh diri akan tetapi berhasil dicegah.

Saat dikonfirmasi lantaran korban meninggal dunia dengan cara gantung diri di kebun warga, Perebekel Desa Mendoyo Dangin Tukad I Made Oka Semarajaya mengatakan, dengan adanya orang gantung diri, pemilik kebun yang merupakan warga Desa Mendoyo Dangin Tukat minta agar kebunnya di beri sesajen (mecaru).

Warga Pohsanten Ditemukan Gantung Diri di Tepi Sungai Desa Mendoyo Dangintukad

“Kedua belah pihak anatara pemilik kebun dan keluarga korban tadi sudah ketemu langsung, setelah dikoordinasi pihak keluarga korban sepakat akan mecaru di kebun mililk warga setempat,” terangnya.

Oka mengaku memang mengenal korban. Korban sering datang lantaran kakeknya tinggal di Desa Mendoyo Dangintukad. “Kakeknya tinggal disini, kemarin dia datang dan sempat membenahi atap rumah dan juga menacri pakan ternak disini. Ternyata tadi pagi saat saya dikantor ada warga teriak-teriak minta tolong, dikatakan ada orang gantung diri di tepi sungai,” ungkapnya. Jumat (15/9/2023)

Menurutnya, karena yang gantung diri bukan warga Desa Mendoyo Dangin Tukad melainkan warga Pohsanten, dirinya langsung menghubungi Polsek Mendoyo. “Kita langsung antisipasi karena yang meninggal dunia merupakan warga dari luar desa, saya langsung menghubingi pihak kepolisian, karena penyebab korban bunuh diri belum kita ketahui pasti,” ucapnya.

Siswa SMPN 1 Negara Peringkat 2 dan 3 Olimpiade Sains Nasional

Lebih jelasnya Oka mengatakan, tempat korban gantung diri memang lokasinya agak curam, tali yang dipakai gantung diri diiket di pohon dan diduga korban menjatuhkan diri ditebing, sehingga posisi korban seperti bersandar ditebing. “Menurut keterangan dokter dari kondisi tubuhnya tidak ditemukan kekerasan. Dari mulut keluar darah serta kemaluan korban juga keluar darah,” katanya.

Menurut keluarag korban, imbuh Oka, korban memang sakit awalnya, dirinya mengidap penyakit epilepsy, korban sering kumat dan mengeluh, korban sudah cerai dengan istri dan mempunyai 2 orang anak. “Sebelumnya korban beberapakali mencoba bunuh diri, akan tetapi berhasil dicegah,” ujarnya. Sur

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *