Jembrana, Persindonesia.com – Kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Jembrana, Bali, mengalami peningkatan sebesar 31,15% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jembrana, jumlah kasus laka lantas di Jembrana pada tahun 2022 sebanyak 314 kasus, sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi 399 kasus.
“Peningkatan jumlah laka lantas di Jembrana ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor human error, faktor kendaraan, dan faktor jalan,” kata Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto dalam jumpa pers akhir tahun, Jumat (29/12/2023).
Benteng Majapahit Gelar Turnamen Catur Sambut Tahun Baru 2024
Dari 399 kasus laka lantas yang terjadi di Jembrana pada tahun 2023, sebanyak 69 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat, dan 505 orang luka ringan. Kerugian materiil akibat laka lantas tersebut mencapai Rp1,4 miliar.
Tri juga mengatakan, pihaknya akan melakukan analisa dan evaluasi untuk mengetahui penyebab meningkatnya laka lantas di Jembrana. Langkah-langkah untuk meminimalisir laka lantas juga akan dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan patroli di jalur-jalur rawan kecelakaan.
“Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memperbaiki kondisi jalan dan penerangan di jalur-jalur rawan kecelakaan,” ujarnya.
Tahun 2023, Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Jembrana Meningkat
Sementara itu, lanjut Tri, untuk mengantisipasi kemacetan pada hari libur nasional Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pelabuhan Gilimanuk, Polres Jembrana telah menyiapkan 6 pos pengamanan, 1 pos pelayanan terpadu, dan 1 pos pelayanan di kargo.
“Kenaikan arus kendaraan sudah mulai terjadi yang menuju ke Denpasar. Kami sudah mengantisipasi dengan cara melakukan rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan dengan cara memasukan kendaraan besar ke kantong kargo dan memprioritaskan kendaraan kecil,” tuturnya. (Ida)
