Waduh, Petani Tembakau Di Jember Terancam Bangkrut Akibat Cuaca Ekstrim

Jember, Persindonesia – Kondisi curah hujan yang cukup deras dan disertai angin kencang, membuat para petani tembakau di wilayah Jember selatan merasa khawatir dan terancam merugi. Intensitas curah hujan yang turun sangat deras disertai hempasan angin keras, mengakibatkan banyak tanaman tembakau mengalami rusak, apalagi cuaca saat ini masih berpotensi masih akan turun hujan.

Menurut salah seorang petani tembakau di Jember selatan, Paimin (60) warga Desa Tamansari Gondosari Kecamatan Wuluhan menuturkan, curah hujan dalam beberapa minggu ini turun sangat deras yang disertai terpaan angin kencang dengan durasi waktu hampir 2 jam, akibatnya tanaman tembakau miliknya rusak.

“Tapi alhamdulillah saat ini tanaman yang rusak tidak keseluruhan, hanya sekitar kurang lebih 30 persen. Paimin menjelaskan, saat ini dia (Paimin red) menanam 3 hektar tanaman tembakau Nota (H-8), menurutnya mulai biaya sewa lahan sampai, penanaman dan perawatan sampai siap petik menyerap biaya kurang lebih Rp. 150 juta”. Tuturnya

Hal serupa juga dialami Sakri (45) petani tembakau Desa Wonosari Kecamatan Puger mengatakan bahwa musim tanam tembakau saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, karena Sakri yang saat ini menanam tembakau seluas 4 hektar, dan sudah menyerap biaya kurang lebih 200 juta, semua modal didapat dari hutang bank.Dengan kondisi cuaca seperti saat ini yang pasti akan mengalami gagal panen, bisa kembali moda saja syukur alhamdulillah jelas Sakri. (Yudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *