Surabaya, Persindonesia.com,-Pelantikan Pengurus Masjid Besar Baitul Fattah (MBBF) dan Pembubaran Panitia Idul Qurban, Sabtu, 31/7/2021 pukul 07.30
Dihadiri sekitar 50 orang acara di awali dengan penampilan Group Sholawat Al-Banjari Remas Baitul Fattah dengan membawakan 2 lagu Qomarun dan Ya Rasulullah.
Adapun Susunan Acara pada Pagi hari ini adalah :
– Pembukaan (MC Dra, Hj, Erna Dwi Yanti MM, dan Miftahul Ulum)
– Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an (Ustad Afifudin)
– Sambutan Ketua Yayasan (Ustad Muzayyin)
– Pelantikan Pengurus Majlis Taklim dan Pengurus Remas
– Penutup Doa
– Ramah Tamah
“Alhamdulillah kegiatan Idul Qurban tahun 1442H / 2021 berjalan lancar dan berikut kami sampaikan laporan pertanggung jawaban serta rincian anggaran yang dibutuhkan selama acara Idul Qurban 2021 (terlampir) dan akan kami berikan laporan semua rincian kepada Ketua Yayasan MBBF untuk dilakukan koreksi sekaligus dibubarkan pembentukan panitia,” kata Rachmad SE, (Ketua Panitia Idul Qurban MBBF 2021).
“Terima kasih atas kerja team Idul Qurban 1442H/2021 sekaligus Ketua Panitia yang sudah melaksanakan Amanah, Semoga kerja Bapak-bapak, Ibu-ibu dan adik-adik Remaja Masjid dibalas oleh Allah SWT dan dicatat sebagai amal ibadah yang baik yang nantinya kelak bisa buat bekal kita menghadap Allah SWT, baiklah untuk pagi ini hari Sabtu, 31 Juli 2021 tepat pukul 09.10 Panitia Idul Qurban tahun 2021 kami nyatakan dibubarkan dan laporan Panitia Idul Qurban kami terima tanpa adanya koreksi, sekaligus kami Pengurus Yayasan Masjid Besar Baitul Fattah mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Rachmad dan semua anggota Panitia atas kerjasamanya,” kata Ustad Muzayyin (Ketua Yayasan Masjid Besar Baitul Fattah).
Pelantikan Pengurus Majlis Taklim Ibu-ibu Masjid Besar Baitul Fattah dilakukan oleh Ustad H. Ainur Rochim dan Pelantikan Remaja Masjid dilakukan oleh Ustad Muzayyin.
Acara dilaksanakan dengan tetap melaksanakan Protokol Kesehatan (Pakai Masker, Jaga Jarak, Handsanitizer) hingga selesai semua tamu yang hadir tetap menjaga Prokes atas kesadaran diri masing-masing karena masih dalam masa Pandemi dan Surabaya masih menjalani PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). (Anang Takim)
