Surabaya, Persindonesia.com,- Mendengar informasi dari masyarakat, ada warga Tegalsari yang tersingkir melalui Pendaftaran Sekolah sistem zonasi, Ketua DPC Ormas Arek Jogoboyo Tegalsari langsung turun tangan.
Warga tersebut bernama Maulana Rifqih Tulloh (12) siswa Tamatan SDN Wonorejo 6 Surabaya yang beralamat di Jalan Tempel Sukorejo 1 no 96 Kecamatan Tegalsari Kelurahan Wonorejo, tinggal bersama neneknya yang sedang menderita sakit stroke.
Berdasarkan pantauan dari Pengurus Ormas Arek Jogoboyo Kecamatan Tegalsari, Maulana di tinggal oleh kedua orang tuanya sejak masih kecil, ada yang bilang orangtuanya merantau ke Bali, namun belum bisa dipastikan kebenaran berita tersebut.
Dari perbincangan dengan Maulana, apakah mau melanjutkan sekolah menengah tingkat pertama, dengan wajah sedih Dia mengangguk tanda setuju dan minta masuk di SMPN 10 Surabaya, namun keinginannya itu terhalang oleh sistem zonasi yang saat ini diterapkan Pemerintah, mulai dari SD (Sekolah Dasar) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas).
“Setelah berkoordinasi dengan Ketua Umum Jogoboyo H. Ahmad Badrud Tamam untuk mencarikan solusi agar Maulana bisa masuk ke SMPN 10. Kemudian kami tindak lanjuti berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ir. Yusuf Masruh MM., yang kemudian langsung menelpon perangkat Kelurahan Wonorejo untuk menindaklanjuti warganya tersebut.” Tutur Cak Ilham Ketua DPC Ormas Arek Jogoboyo Tegalsari saat dikonfirmasi oleh Awak Media Persindonesia.com. Selasa, 27/6/2023.
Dengan diantar perangkat kelurahan beserta staf didampingi oleh Ketua Ormas Jogoboyo Tegalsari untuk mendaftarkan adik Maulana di SMPN 10 Surabaya, dan disambut langsung oleh kepala sekolah serta wakil kepala sekolah SMPN 10 Surabaya.
“Alhamdulillah, akhirnya adik Maulana bisa diterima bersekolah di SMPN 10 Surabaya, terima kasih kepada semua pihak yang terkait dan terlibat dalam memfasilitasi adik Maulana,” Tutup Cak Ilham. (Red-Risko/mpisby)
