Kasus Gigitan HPR Positif Rabies di Jembrana Turun Signifikan, Penggunaan VAR Meningkat

Persindonesia.com Jembrana – Kasus gigitan HPR positif rabies di Kabupaten Jembrana akhirnya menurun akan tetapi kasus gigitan anjing dari tahun sebelumnya sampai bulan ini mengalami peningkatan, terkait penggunaan VAR, dari tahun sebelumnya sampai bulan ini mengalami peningkatan.

Data yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, kasus gigitan anjing dari tahun 2021 sebanyak 2410 kasus sampai tahun 2022 mengalami peningkatan secara tajam berjumlah 5252 kasus, akan tetapi dari tahun 2022 sampai saat ini Oktober 2023 kembali mengalami peningkatan berjumlah 5583 kasus.

Sedangkan untuk kasus gigitan HPR yang positif Rabies, di tahun 2021 berjumlah 57 kasus, akan tetapi di tahun 2022 kasus mengalami kenaikan secara signifikan sebanyak 208 kasus, sedangkan di tahun 2023 sampai bulan Oktober terjadi penurunan secara tajam sebanyak 66 kasus.

Terduga OTT KPK di Bondowoso Diterbangkan ke Jakarta

Terkait penggunaan VAR dari tahun 2021 sebanyak 4578 vial, di tahun 2022 penggunaan VAR naik menjadi 8543 vial, untuk di tahun 2023 sampai bulan Oktober penggunaan VAR terjadi peningkatan dengan jumlah 8708 vial.

Saat dikonfirmasi Kadis Kesehatan Jembrana, Dr. Made Dwipayana, MPPM mengaku, kasus gigitan HPR positif rabies di Kabupaten Jembrana sudah mengalami penurunan secara signifikan yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sehingga menurutnya, penggunaan VAR terjadi peningkatan juga yang puncaknya pada bulan Juni sampai Juli 2023. “Sekarang setiap bulan sudah mulai menurun kasus gigitannya,” jelasnya. Kamis (16/11/2023).

Dirinya apresiasi lantaran jumlah HPR yang positif menggigit dari bulan Januari sampai Oktober 2023 sudah jauh menurun dibandingkan tahun lalu. Menurutnya Hal tersebut salah satu penyebabnya gencarnya vaksin hewan ke setiap desa yang dilakukan Dinas Peternakan. “Teman-teman dari dinas peternakan terus melakukan vaksinasi terhadap HPR khususnya anjing, dan sekarang sudah mencapai 90 persen.

BKMT Sebagai Wadah Berhimpun Para Majelis Taklim Adalah Organisasi Yang Sangat Penting

Disinggung terkait stok VAR, Dwipayana mengaku, untuk stok VAR sampai saat ini di Kabupaten Jembrana sebanyak 500 vial. dirinya juga mengaku rencananya akan menambah stok VAR di perubahan. “Rencananya kita anggarkan RP 400 juta untuk VAR di anggran perubahan, mudah-mudah kedepannya mencukupi, akan tetapi kita tetap selektif untuk pemberian VAR,” terangnya.

Lebih jelasnya Dwipayana mengatakan, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Bali terkait persediaan stok VAR. “Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang secara mendadak, kami tetap berkoordinasi dengan provinsi untuk pengadaan stok VAR keepannya, kita antisipasi itu agar tidak terlambat,” pungkasnya. Sur

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *