Arus Mudik H-4 Lebaran 2023, Kapolres Ancam Kandangkan Truk 

Gilimanuk, Persindonesia.com -Memasuki H-4 arus mudik lebaran 2023 sudah mulai meningkat dari hari Sabtu (15/4/2023). Peningkatan yang signifikan terjadi pada hari Senin (17/4/2023) pada malam hari yang didominasi kendaraan roda 2 dan pada hari Selasa (18/4/2023). pantauan awak media dari pagi hingga siang hari pukul 11.00 wita terjadi sedikit penumpukan kendaraan roda empat (pribadi) di Terminal manuver Pelabuhan Gilimanuk, akan tetapi tidak sampai ke jalan raya. Selasa (18/4/2023)

Saat dikonfirmasi, Manager PT ASDP Pelabuhan Gilimanuk Djumadi mengatakan, situasi arus mudik sudah mulai meningkat pada hari Kamis lalu dan yang paling padat pada hari Senin (17/4/2023) tadi malam. “Kita sudah mulai sesuai trafik yang direncanakan Polda Bali waktu lalu, semua trafik untuk kendaraan roda dua dan roda empat (pribadi) kami alihkan langsung ke terminal cargo,” ucapnya.

Sedangkan untuk kendaraan truk dan bus, lanjutnya, alur trafiknya langsung jalan raya menuju Dermaga LCM pintu keluar. Sampai saat ini data dari hari Minggu selama 24 jam untuk kendaraan roda 2 sudah meningkat dari hari Sabtu sebanyak 6000 kini sebanyak 7.200 unit.

“Untuk kendaraan roda empat kurang lebih sudah 4.100 unit sedangkan untuk truk yang mulai tanggal 17 April 2023 mulai 16.00 wita seharusnya sesuai surat edaran tidak boleh beroperasi, akan tetapi fakta dilapangan masih mendominasi, sampai saat ini masih sebanyak 36 untuk truk yang lewat,” ungkapnya.

Dirinya menghimbau, kepada masyarakat kaitannya dengan pelayanan penyeberangan dengan tiket online supaya membeli tiket ke aplikasi Mandiri. “Kami himbau supaya pengguna jalan membeli tiket di aplikasi mandiri, jadi tidak harus ke gerai-gerai agar tidak antrian demi kelancaran,” pungkasnya.

Terkait hal tersebut Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana akan melakukan tilang dan mengancam akan mengandangkan truk tersebut jika masih beroperasi. Menurutnya, hal tersebut akan menutup rekayasa lalu lintas yang sudah siapkan Polres Jembrana.

“Sebenarnya memang sudah ada aturannya, yang diperbolehkan dibawah sumbu 3 dan juga bahan pokok penting. Ini perlu edukasi dan pemahaman terutama bagi pemilik armada, karena masih memang kita lihat truk sampai di Gilimanuk. Kami sudah menyiapkan anggota kita untuk terus melakukan himbauan-himbauan untuk itu bahkan saya memerintahkan melakukan penindakan dengan tilang,” terangnya.

Menurutnya, dengan penindakan tilang tentu berharap bisa memberikan efek jera. Hal tersebut serta merta kemudian langsung memberikan efek jera tetapi perlu ada pemahaman yang sama. “ini merupakan masa mudik, tentu kita lebih mengutamakan kelancaran arus mudik itu sendiri. Apabila masih ada truk yang lewat nanti kita upayakan masukan kekantong parkir di wilayah Cekik,” jelasnya.

Lebih jelasnya Dewa Gde mengatakan, Jembrana adalah hilir, tentu yang dari hulu perlu bersama-sama membantu, sehingga tidak ada mobilitas sampai ke Gilimanuk. “Ini memang cukup mengganggu. Kalau tidak kita atur di Jembrana maka akan menutup rekayasa lalu lintas yang sudah kita siapkan. Apabila truk tersebut menutupi pintu kargo maka kendaraan roda 2 dan roda empat pribadi ini kita tidak bisa tarik untuk bisa kita urai, ya untuk truk pasti kita parkirkan terlebih dahulu,” ungkapnya. (Id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *