Anjing Rabies Serang Dua Balita di Jembrana, Satu Korban Luka Parah

Persindonesia.com Jembrana – Kasusnya sempat menurun, kini kasus rabies di Jembrana kembali muncul, Anjing rabies kembali menyerang warga di Kabupaten Jembrana, Bali. Kali ini, korbannya adalah dua balita dan dua orang dewasa.

Peristiwa pertama terjadi di Banjar Pangkuh Tanah Kauh, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Rabu (14/9) sore. Anjing rabies menyerang seorang balita berusia 5 tahun bernama Mohammad Rasya Saputra. Rasya tengah duduk-duduk di depan rumahnya saat anjing tersebut tiba-tiba menyerangnya. Rasya mengalami luka parah di tangan, kaki, perut, dan pelipis kirinya. Ia mendapatkan 10 jahitan di tangan dan kakinya.

Peristiwa kedua terjadi di Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Rabu (14/9) malam. Anjing rabies menyerang seorang balita berusia kurang dari 4 tahun bernama Komang Bayu Saputra di bagian paha kirinya.

Pemkab Jembrana Segera Realisasikan Hibah senilai Rp 9,3 milyar

Selain dua balita tersebut, dua orang dewasa juga menjadi korban gigitan anjing rabies di Desa Melaya. Mereka masing-masing bernama Elis (50) dan I Wayan Sukarta (40).

Untuk mencegah penyebaran rabies, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana langsung melakukan vaksinasi emergency terhadap hewan peliharaan di sekitar lokasi kejadian. Di Desa Melaya, sebanyak 22 ekor anjing dan 2 ekor kucing divaksinasi. Sedangkan di Desa Pergung, sebanyak 63 ekor anjing dan 5 ekor kucing divaksinasi.

Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Wayan Widarsa, mengatakan bahwa anjing rabies yang menyerang warga di Desa Melaya tersebut merupakan anjing liar. Anjing tersebut berkeliaran di sekitar lokasi kejadian sebelum menyerang warga.

Ditinggal Istri Punya 2 Anak dan Sakit Menahun, Yogi Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Widarsa mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap anjing liar. Masyarakat diminta untuk tidak mendekati anjing liar, apalagi jika anjing tersebut menunjukkan gelagat aneh. “Anjing liar yang menunjukkan gelagat aneh seperti sering menggigit, menggonggong tanpa sebab, dan matanya berair, dicurigai terjangkit rabies,” ujar Widarsa. Jumat (15/9/2023).

Widarsa juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor ke petugas kesehatan jika digigit anjing. Masyarakat juga diminta untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) jika diperlukan.

Sejak Januari 2023 hingga hari ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana telah mencatat 60 kasus gigitan anjing positif rabies. Dari 60 kasus tersebut, 58 kasus terjadi pada manusia, sedangkan 2 kasus lainnya terjadi pada sapi dan kerbau.

Warga Pohsanten Ditemukan Gantung Diri di Tepi Sungai Desa Mendoyo Dangintukad

Sedangkan untuk vaksinasi rabies, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana telah melakukan vaksinasi terhadap 29.872 ekor anjing, atau sekitar 65,66 persen dari estimasi populasi anjing di Kabupaten Jembrana sebanyak 46 ribu ekor. Dar

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *