SURABAYA,Persindonesia,– Menjaga tradisi dan melestarikan budaya lokal Minggu, 11/4/2021 pukul 20.00 di Gedung Negara Grahadi Surabaya melaksanakan MEGENGAN dan DOA BERSAMA UNTUK KORBAN GEMPA di JAWA TIMUR.
Pra Acara pukul 19.30
dihibur oleh Group Hadrah Marawis Branjangan 516 Kodam V Brawijaya, tepat pukul 20.00 tamu undangan VIP duduk dipanggung memasuki Gedung Grahadi Hall Barat sambil memberikan santunan 10 anak yatim, lalu MC membuka acara dengan bacaan Al Fatehah dilanjutkan Prosesi Kirap 1442 Apem oleh team PHBI dari teras Gedung Grahadi menuju Hall Barat di iringi oleh Group Hadrah Kodam V Brawijaya.
Adapun tamu undangan yang duduk dipanggung VIP mendampingi H. Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur),
– Penceramah : Dr. KH. Fahrur Rozi M.Pd
– Pemimpin Tahlil : Ustad Ahmad Muzakki ST, Hafidz
– Kepala perwakilan BI Jatim
– Kasdam V Brawijaya
– Wakapolda Jatim
– Wakajati Jatim
– Danlantamal V
– Direktur Pengawas LJK OJK Regional IV Jatim
– Wakil Ketua MUI Jatim
– Para Kepala Daerah secara Virtual ( Bupati Lumajang, Bupati Blitar, Bupati Situbondo, Bupati Jombang dan Wakil Bupati Malang)
– Ketua PW Muhammadiyah Jatim
– Kepala OPD Prov. Jatim
Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim) tidak mengikuti acara Megengan di Grahadi dikarenakan beliau meninjau langsung di Kabupaten Lumajang korban gempa sekaligus beliau menginap disana untuk malam ini.
“Pada hari ini kita semua prihatin atas apa yang menimpa saudara-saudara kita di Jatim karena Gempa di Malang, di kesempatan yang lain ada budaya yang baik ditengah keprihatinan yaitu Megengan, Ziarah Kubur, Megengan adalah tradisi Wali Songo yang sampai saat ini masih terjaga, Ramadhan tahun ini sama dengan tahun kemarin yaitu dimasa Pandemi tapi tahun ini agak longgar kita bisa melaksanakan sholat teraweh karna sudah ada protokol kesehatan dengan ketat,” kata Emil E. Dardak dalam sambutan di acara Megengan dan Doa Bersama.
“Mewakili Ibu Gubernur Jatim kami atas nama Pemerintah Prov. Jatim mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1442H Marhaban Ya Ramadhan,” ungkap H. Emil Elestianto Dardak. (Anang Takim)
