3 Pasien Tersambar Petir Masih Dirawat di RSU Negara, 1 Dirujuk ke Tabanan

Persindonesia.com Jembrana – Dua korban tersambar petir yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, kondisinya mulai membaik. Namun, satu korban lainnya terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Tabanan lantaran kondisinya yang kritis dan perlu penanganan lebih lanjut. Sedangkan 8 korban lainnya sudah dipungkapan dari rumah sakit dalam keadaan sudah sehat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Negara, dr. Nguruah Putu Puja Astawan. Ia mengatakan, dua korban yang masih dirawat di RSUD Negara adalah Ni Wayan Budiasih (32) dan Ni Putu Sri Wahyuni (25). Kedua korban ini mengalami luka ringan dan memar di beberapa bagian tubuh.

“Kondisi pasien yang rencana tiga kita observasi, dua korban rawat inap di ruang Dahlia dan masih mengeluhkan nyeri dan kesemutan, stabil kondisinya dan dalam kondisi sadar. Satu pasien lagi mengalami perburukan karena ada luka robek 15 cm di kepala, mual dan muntah-muntah, dan kemarin malam sekira pukul 09.00 wita kita rujuk ke Rumah Sakit Tabanan,” terangnya.

Baca juga: Belasan Orang Tersambar Petir di Jembrana, 1 Orang Meninggal Dunia

Sementara itu, suasana duka menyelimuti kediaman Ni Wayan Suriati (45), korban yang meninggal dunia akibat tersambar petir. Korban merupakan tulang punggung keluarga setelah enam bulan lalu ditinggal meninggal oleh suaminya.

Keluarga korban, I Ketut Sary Widiana, mengatakan, Ni Wayan Suriati meninggalkan dua orang anak, laki-laki dan perempuan, yang masih bujangan. Ia mengatakan, korban akan dikremasi sesuai adat Bali pada tanggal 30 Januari 2024 mendatang.

“Korban punya anak dua, perempuan dan laki itu bujangan semua. Korban merupakan tulang punggung keluarga karena 6 bulan lalu ditinggal suaminya meninggal. Keseharian korban memang hanya sebagai buruh petik panen semangka. Korban akan kami aben sesuai adat Bali lagi dua hari tanggal 30 Januari ini,” jelasnya

Sekda Dewa Indra Apresiasi RS Mata Bali Mandara Raih Akreditasi A

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada hari Kamis (26/1) sore, di areal persawahan Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana. Saat itu, 12 orang pekerja pemetik semangka tersambar petir saat sedang memanen. Satu orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan 11 orang lainnya mengalami luka-luka. Dar

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *