Persindonesia.com Jembrana – Terkait permasalahan Kelompok Pertanian Terpadu (Pepadu) yang ada di wilayah Jembrana diduga terjadi penyimpangan dan sapinya dijual oleh kelompok tersebut.
Dimana diketahui sebelumnya bantuan Pertanian Terpadu (Pepadu) diberi bantuan oleh Bupati Jembrana pada tahun 2012, seperti halnya Kelompok Pepadu Gapokan Jaya Winangun Desa Mendoyo Dangin Tukad Kecamatan Mendoyo diresmikan pada tahun 2012.
Kontraktor Bangunan Perpustakaan Dan Disbang Tangsel Dinilai Bandel
Kelompok Pepadu Gapokan Jaya Winangun Desa Mendoyo Dangin Tukad Kecamatan Mendoyo merupakan kelompok Pepadu No 4 di Jembrana, dimana kelompok Pepadu yang tersebar di Jembrana berjumlah 29 kelompok.
Diketahui kelompok Pepadu Gapokan Jaya Winangun mendapat bantuan senilai 280 juta yang berupa sapi sebanyak 20 ekor oleh Bupati Jembrana I Putu Artha SE.
Perhiasan Emas Pulahan Gram Milik Pemilik Warung Habis Digasak Maling
Pada saat penyerahan dan peresmian Kelompok Pepadu Gapokan Jaya Winangun Desa Mendoyo Dangin Tukad Kecamatan Mendoyo Bupati Artha berpesan agar perkembangan dikawal terus.
Artha juga berpesan bantuan hibah berupa ternak dapat dipelihara dan dipertanggung jawabkan. “Saya tidak ingin ada asumsi dalam kelompok dimana kesempatan mendapatkan bantuan hibah dijadikan alat untuk mencari keuntungan,” ucap pada waktu peresmian pada tahun 2012.
Para Kepala Suku di Papua Tolak Kehadiran OPM
Pantauan awak media dilapangan terkait Kelompok Pepadu Gapokan Jaya Winangun Desa Mendoyo Dangin Tukad Kecamatan Mendoyo, hingga sekarang sapi dari kelompok Pepadu Gapokan tersebut sudah tidak jelas keberadaannya diduga sapi tersebut sudah banyak di jual oleh kelompoknya. Kamis 6 November 2020.
Diketahui juga Kelompok Pepadu Gapokan Jaya Winangun Desa Mendoyo Dangin Tukad pada saat itu juga mendapat bantuan dana dari desa yang bersumber dari Dana Desa (DD) sebesar 7,5 juta untu pembelian sapi pejantan.
IH Tewas Terkena Sabetan Clurit Sepulang Acara Ulang Tahun
Saat di cek kelokasi oleh awak media bangunan masih terdapat 4 ekor sapi beserta anaknya yang tersisa di kandang, menurut salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sapi disini memang sudah tidak ada, sudah dijual oleh beberapa kelompok,
“Ia memang sempat kelompok Pepadu pernah sukses tapi akhirnya tidak jelas keberadaan sapi tersebut dan sudah ada dijual oleh kelompok,” ungkapnya.
Tomi Berharap Penegak Hukum Usut Tuntas Kasus Penipuan Modus Video Call
Saat di konfirmasi terkait keberadaan sapi bantuan tersebut Ketua Pepadu Gapokan Jaya Winangun Desa Mendoyo Dangin Tukad I Made Dornen dengan entengnya bilang bahwa sapi tersebut beberapa sudah di jual oleh kelompoknya.
Dan saat ditanya lagi terkait hasil dari penjualan sapi tersebut Dornen mengatakan saya tidak sempat karena sekarang saya mau menebar pupuk di sawah langsung berlalu.
Wagub Bangka Belitung Hadiri Groundbreaking Monumen Depati Amir Pahlawan Nasional Bangka Belitung
Sementara itu Kepala Desa Mendoyo Dangin Tukad Oka Semarajaya saat dikonfirmasi awak media di kantornya mengatakan, permasalahan terkait kelompok Pepadu akan kami telusuri.
Terkait kebenaranya tentang bantuan Dana Desa (DD) yang ikut memberi bantuan berupa sapi pejantan seharga 7.5 juta, ia membernarkan.
Astaga! Napi Rutan kelas IIB Muntok Nekat Menggunakan Diduga Sabu Di Dalam Lapas
“Memang benar sebelum saya menjabat jadi Kepala Desa sebelumnya saya menjabat sebalai kelian banjar, memang betul pihak desa memberikan bantuan berupa sapi pejantan seharga 7.5 juta rupiah,” ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Kadis Pertanian dan Perternakan I Wayan Sutama ssat di konfirmasi via telpon mengatakan, memang sebelumnya kami cek mereka berkembang kelompoknya, tapi kalau memang ada indikasi sampai dijual kami akan cek kesana dulu, jelasnya. (Sub)