Sempat Meroket, Harga Beras Mulai Merangkak Turun di Gianyar

GIANYAR-PersIndonesia.Com- Sempat mengalami kenaikan harga, kini harga beras di salah satu Kabupaten di Bali yakni Gianyar mulai mengalami penurunan harga. Penurunan ini terjadi di beberapa tempat penjualan beras, seperti halnya di UD. Ani yang berlokasi di Jalan Raya Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

Baca Juga: Seorang Pria Diringkus Polisi Karena Tergiur Imbalan Yang Lumayan

Beberapa jenis beras yang mengalami penurunan harga, yakni beras Super Mama harga jual Rp 390.000 per 25 Kg turun Rp 5.000 setiap kemasan isi 25 Kg, beras Rajawali Jembrana harga jual Rp 375.000 per 25 Kg turun Rp 5.000 tiap kemasan isi 25 Kg, serta beras lokal Rp 365.000 per 25 Kg turun Rp 5.000 tiap kemasan isi 25 Kg.

Berdasarkan informasi yang terhimpun harga beras sudah mulai turun sebelum Hari Raya Galungan (28/2). Untuk di UD. Ani harga beras yang sebelumnya terus mengalami peningkatan namun saat ini sudah ada penurunan harga rata-rata Rp 200 per Kg, baik Beras Premium maupun Beras Lokal.

Salah satu masyarakat yang sedang berbelanja kebutuhan beras, Made Janji mengatakan bahwa harga beras sudah mulai turun. “Astungkara sekarang sudah mulai turun, khususnya di hari raya ini. Dan semoga tidak terjadi kenaikan harga lagi,” ujarnya.

Sementara itu terkait informasi kenaikan harga beras di Provinsi Bali, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan Satgas Pangan Polda Bali dan jajaran sampai saat ini terus melaksanakan monitoring terhadap informasi tersebut, untuk itu diharapkan masyarakat tidak panik dan tetap tenang.

Hasil koordinasi Satgas Pangan Polda Bali dengan Insatnsi Terkait (Inkait) diinformasikan, bahwa beras dari Pulau Jawa yang masuk ke Bali mencapai 14.200 ton. Begitu juga harga gabah yang masuk ke Bali harganya turun ke posisi Rp 7.300 per Kg atau dibawah harga pasaran.

Penurunan harga beras ini juga sangat dipengaruhi oleh program Bantuan Sosial (Bansos) dan program pasar murah dari Pemerintah. “Tren program ini sangat berdampak positif, sehingga membuat permintaan masyarakat atau konsumen akan beras mengalami penurunan dan otomatis berdampak terhadap turunnya harga beras”, jelasnya dalam keterangan tertulis kepada awak Wartawan, Jumat (1/3/24).

Baca Juga: Harga Beras di Jembrana Turun, Ketan dan Bawang Putih Naik Signifikan

Satgas Pangan Polda Bali dan jajaran akan terus berkoordinasi dengan Inkait, khususnya Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID), untuk dapat menekan harga beras, dengan rutin melaksanakan program pasar murah di Wilayah Hukum (Wilkum) Bali.

“Dan apabila kami menemukan penimbunan-penimbunan sembako tanpa ijin, yang bertujuan untuk keuntungan pribadi dan merugikan masyarakat, pastinya Satgas Pangan Polda Bali akan menindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku”, tandasnya. (DG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *