Persindonesia.com Bayuwangi – Warga Warga Dusun Ringginangun, Desa Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi tanam pohon pisang berjejer di tengah jalan dikarenakan jalan satu-satunya akses ke desanya hancur dan juga ada beberapa warga sedang mincing di selokan tengah jalan yang seperti permandian kerbau.
Aksi tersebut merupakan sebuah protes untuk Pemerintah Kabupaten Banyuwangi lantaran beberapa kali warga desa melalui Musresbang mengajukan proposal tiap tahunnya akan tetapi sampai hari ini belum mendapatkan tanggapandari pemerintah. Kerusakan jalan tersebut sudah hampir 3 tahun lamanya.
Sambut Hari Raya Nyepi, Ny. Putri Koster Menyapa dan Berbagi Kepada Lansia DPD PEPABRI
Salah satu warga tidak mau namanya disebutkan mengatakan, dirinya bersama warga lainnya sudah pohon pisang dijalan tepatnya di depan SD Ringgin Agung ini jalannya tidak layak. “Itu sebagai bentuk protes kami kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang sudah lama jalan kami tidak di perhatikan,” keluhnya. Sabtu (26/2/2022).
Pihaknya memohon kepada Pemkab Banyuwangi memperhatikan jalan yang merupakan satu-satunya akses ke desanya. “Selain akses ke desa kami, jalan ini juga merupakan akses menuju Pulau Merah, jalannya hancur kaya permandian kerbau,” terangnya.
Hut 1 Tahun Tamba Ipat Mendapatkan Kado Spesial dari Pejabat Pemerintah Pusat
Pihaknya juga menyanyangkan tidak adanya kepedulian dari perusahaan Tambang PT Bumi Sukses Indo yang sering lewat dijalan tersebut.
Sementara Kepala Desa Pesanggaran Sukri menjelaskan, jalan tersebut sudah lama rusak sekitar 3 tahunan. “Kami sudah terus mengajukan proposal melalui musrembang desa ke pemerintah daerah, akan tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” jelasnya.
Bersama Wabup Ipat, Bupati Tamba Kembali Bagikan Babi Ke Desa Adat
Sementara pihak dari Dinas PU Kabupaten Banyuwangi bernama Dadang mengatakan via whatsapp, pembangunan jalan Pesanggaran tersebut dilakukan secara bertahap yang bakan di handle oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (A)
